Popular Post

Archive for 2014

Auguste Comte Vs Ibnu Khaldun

By : Unknown

 AUGUSTE COMTE

Riwayat Hidup

 August Comte (1798-1857) lahir di Montpellier, Perancis, 17 Januari 1798 – meninggal di Paris, Perancis, 5 September 1857 pada umur 59 tahun.  Intelektual yang memiliki nama asli Isidore Marie Auguste François Xavier Comte ini dalam dunia pendidikan dikenal sebagai Bapak Sosiologi, selain itu dia dikenal juga sebagai orang pertama yang mengaplikasikan metode ilmiah dalam ilmu sosial. Khazanah pemikirannya telah menjadi cakrawala baru bagi dunia dalam memandang sosiologi.
Dalam pemikirannya mengenai diskursus keagamaan, ia melihat sebuah perbedaan yang mencolok antara agama Katolik yang ia anut dengan pemikiran keluarga monarki yang berkuasa sehingga ia terpaksa meninggalkan Paris. Hal-hal yang sebenarnya menarik perhatiannya bukanlah yang berbau matematika tetapi masalah-masalah sosial dan kemanusiaan. Berangkat dari hal inilah yang kemudian pada bulan Agustus 1817  Comte bersedia menjadi murid sekaligus sekertaris dari Claude Henri de Rouvroy, Comte de Saint-Simon, yang kemudian membawa Comte masuk ke dalam lingkungan intelek. Pada tahun 1824, Comte meninggalkan Saint-Simon karena lagi-lagi ia merasa ada ketidakcocokan dalam hubungannya.
Saat itu, Comte mengetahui apa yang ia harus lakukan selanjutnya dia mulai meneliti tentang filosofi positivisme. Rencananya ini kemudian dipublikasikan dengan nama Plan de travaux scientifiques nécessaires pour réorganiser la société (1822) (Indonesia: Rencana studi ilmiah untuk pengaturan kembali masyarakat). Tetapi ia gagal mendapatkan posisi akademis sehingga menghambat penelitiannya. Kehidupan dan penelitiannya kemudian mulai bergantung pada sponsor dan bantuan finansial dari beberapa temannya.
Kehidupan terus bergulir Comte mulai melalui kehidupannya dengan menjadi dosen penguji, pembimbing dan mengajar mahasiswa secara privat. Walaupun begitu, penghasilannya tetap tidak mecukupi kebutuhannya dan mengenai karya awal yang dikerjakannya mandek. Mengalami fluktuasi dalam penyelesainnya dikarenakan intensitas Comte dalam pengerjaannya berkurang drastis.
Comte dalam kegelisahannya yang baru mencapai titik rawan makin merasa tertekan dan hal tersebut menjadikan psikologisnya terganggu, dengan sifat dasarnya adalah , seorang pemberontak akibatnya Comte mengalami gejala paranoid yang hebat. Keadaan itu menambah mengembangnya sikap pemberang yang telah ada, tidak jarang pula perdebatan yang dimulai Comte mengenai apapun diakhiri dengan perkelahian.
Kegilaan atau kerajingan yang diderita Comte membuat Comte menjadi nekat dan sempat menceburkan dirinya ke sungai. Datanglah penyelamat kehidupan Comte yang bernama Caroline Massin, seorang pekerja seks yang sempat dinikahi oleh Comte ditahun 1825. Caroline dengan tanpa pamrih merawat Comte seperti bayi, bukan hanya terbebani secara material saja  tetapi juga beban emosional dalam merawat Comte karena tidak ada perubahan perlakuan dari Comte untuk Caroline dan hal tersebut mengakibatkan Caroline memutuskan pergi meninggalkan Comte. Comte kembali dalam kegilaannya lagi dan sengsara.
Comte menganggap pernikahannya dengan Caroline merupakan kesalahan terbesar, berlanjutnya kehidupan Comte yang mulai memiliki kestabilan emosi ditahun 1830 tulisannya mengenai “Filsafat Positiv” (Cours de Philosophie Positiv) terbit sebagai jilid pertama, terbitan jilid yang lainnya bertebaran hingga tahun 1842.
Lalu Comte bertemu dengan Clotilde de Vaux, Comte sangat mencintainya, namun Clotilde hanya menganggap hubungan itu biasa saja. Tak lama Clotilde wafat karena terserang TBC. Setelah Clotilde wafat, kehidupan Comte kembali terguncang, dia bersumpah untuk membaktikan hidupnya untukmengenang Clotilde. Tak lama setelahnya, Comte, yang merasa dirinya adalah seorang penemu sekaligus seorang nabi dari “agama kemanusiaan” (religion of humanity), menerbitkan bukunya yang berjudul System of Positive Politics (1851 - 1854).
Dalam buku System of  Positive Politics, sifat tulisan Comte umumnya berubah secara menyolok setelah menjalin kasih dengan Clotilde, buku ini menjadi sebuah bentuk perayaan atas cinta. Karena dimaksudkan untuk mengenang Clotilde, buku ini didasarkan pada gagasan bahwa kekuatan yang sebenarnya mendorong orang dalam kehidupannya adalah perasaan, bukan pertumbuhan intelegensia. Agama humanis Comte merupakan satu gagasan utopis untuk mereorganisasi masyarakat secara sempurna.sosiologi akan menjadi ratu ilmu pengetahuan, hal itu memungkinkan satu penjelasan tentang kemajuan pengetahuan manusia secara komperhensif dan mengenai hukum – hukum keteraturan dan kemajuan sosial. Hal itu mendorong suatu sistem moral yang merangkul semuanya, yang akan mempersatukan semua orang dalam penyembahan terhadap humanis dan menjamin keteraturan sosial yang perlu untuk kemajuan selanjutnya.
Comte bersama ahli-ahli bidang lainnya yang sepakat dengan pemikirannya menjadi perangkat institusi keagamaan yang dibuatnya dan mulai mensosialisasikan kepada kalangan elit-elit politik, Comte mengarang buku kembali dan diberikan judul Positivist Catechism dan Appeal to Conservatives. Comte dengan konsistensinya mensosialisasikan agama humanitas-nya dan hukum tiga tahap yang memaparkan perkembangan kebudayaan manusia hingga akhir hayatnya, Comte meninggal di Paris pada tanggal 5 September 1857.
  Pemikiran-Pemikiran August Comte
Pada abad ke 19, Prancis mengalami perubahan sosial yang signifikan setelah pecahnya revolusi Prancis. Comte mengemukakan kekhawatirannya terhadap gejala sosial yang terjadi. Perubahan mendasar dari revolusi Prancis adalah munculnya demokrasi di Prancis, namun selain perubahan positif ini revolusi juga mendatangkan konflik antar kelas di dalam masyarakat. Dilatarbelakangi peristiwa inilah ia membayangkan suatu ilmu yang berdiri sendiri dan penelitian tersebut harus berdasarkan pada metode – metode ilmiah. Saat itu Comte membayangkan suatu penemuan hukum – hukum fisik yang dapat mengatur gejala – gejala sosial. Comte kemudian menamakan ilmu ini sosiologi. Dalam pemikirannya Comte lebih memusatkan perhatiannya pada tingkat kultural kenyataan sosial, ia percaya bahwa pola pikir suatu masyarakat sejalan dengan tingkat intelektualnya. Comte memahami bahwa begitu intelektualkita bertambah,maka masyarakat itu akan maju.
Comte bukan hanya melakukan penelitian-penelitian atas penjelasan-penjelasan yang perlu dirombak karena tidak sesuai dengan kaidah keilmiahan Comte tetapi layaknya filsuf lainnya, Comte selalu melakukan kontemplasi juga guna mendapatkan argumentasi-argumentasi yang menurutnya ilmiah. Dan, dari sini Comte mulai mengeluarkan agitasinya tentang ilmu pengetahuan positiv pada saat berdiskusi dengan kaum intelektual lainnya sekaligus 
Asumsi-asumsi ilmu pengetahuan positiv itu sendiri, antara lain : Pertama, ilmu pengetahuan harus bersifat obyektif (bebas nilai dan netral) seorang ilmuwan tidak boleh dipengaruhi oleh emosionalitasnya dalam melakukan observasi terhadap obyek yang sedang diteliti. Kedua, ilmu pengetahuan hanya berurusan dengan hal-hal yang berulang kali. Ketiga, ilmu pengetahuan menyoroti tentang fenomena atau kejadian alam dari mutualisma simbiosis dan antar relasinya dengan fenomena yang lain.
Bentangan aktualisasi dari pemikiran Comte, adalah dikeluarkannya pemikirannya mengenai “hukum tiga tahap” atau dikenal juga dengan “hukum tiga stadia”. Hukum tiga tahap ini menceritakan perihal sejarah manusia dan pemikirannya sebagai analisa dari observasi-observasi yang dilakukan oleh Comte.
Versi Comte tentang perkembangan manusia dan pemikirannya, berawal pada tahapan teologis dimana studi kasusnya pada masyarakat primitif  yang masih hidupnya menjadi obyek bagi alam, belum memiliki hasrat atau mental untuk menguasai (pengelola) alam atau dapat dikatakan belum menjadi subyek. Fetitisme dan animisme merupakan keyakinan awal yang membentuk pola pikir manusia lalu beranjak kepada politeisme, manusia menganggap ada roh-roh dalam setiap benda pengatur kehidupan dan dewa-dewa yang mengatur kehendak manusia dalam tiap aktivitasnya dikeseharian. Contoh yang lebih konkritnya, yaitu dewa Thor saat membenturkan godamnyalah yang membuat guntur terlihat atau dewi Sri adalah dewi kesuburan yang menetap ditiap sawah. Beralih pada pemikiran selanjutnya, yaitu tahap metafisika atau nama lainnya tahap transisi dari buah pikir Comte karena tahapan ini menurut Comte hanya modifikasi dari tahapan sebelumnya. Penekanannya pada tahap ini, yaitu monoteisme yang dapat menerangkan gejala-gejala alam dengan jawaban-jawaban yang spekulatif, bukan dari analisa empirik. “Ini hari sialku, memang sudah takdir !”, “penyakit AIDS adalah penyakit kutukan!”, dan lain sebagainya, merupakan contoh dari metafisika yang masih ditemukan setiap hari. Tahap positiv, adalah tahapan yang terakhir dari pemikiran manusia dan perkembangannya, pada tahap ini gejala alam diterangkan oleh akal budi berdasarkan hukum-hukumnya yang dapat ditinjau, diuji dan dibuktikan atas cara empiris. Penerangan ini menghasilkan pengetahuan yang instrumental, contohnya, adalah bilamana kita memperhatikan kuburan manusia yang sudah mati pada malam hari selalu mengeluarkan asap (kabut), dan ini karena adanya perpaduan antara hawa dingin malam hari dengan nitrogen dari kandungan tanah dan serangga yang melakukan aktivitas kimiawi menguraikan sulfur pada tulang belulang manusia, akhirnya menghasilkan panas lalu mengeluarkan asap.
Auguste Comte adalah, manusia yang berjalan di tengah-tengah antara ideologi yang berkembang ( progressiv vs konservatif ), berada pada ruang abu-abu ( keilmiahan ilmu pengetahuan ). Comte memberikan sumbangsih cukup besar untuk manusia walaupun, ilmu pengetahuan yang dibangun merupakan ide generatif dan ide produktifnya. Comte turut mengembangkan kebudayaan dan menuliskan : “Sebagai anak kita menjadi seorang teolog, sebagai remaja kita menjadi ahli metafisika dan sebagai manusia dewasa kita menjadi ahli ilmu alam”.

IBNU KHALDUN

Ibn Khaldun, seorang filsuf sejarah yang berbakat dan cendekiawan terbesar pada zamannya, salah seorang pemikir terkermuka yang pemah dilahirkan. Sebelum Khaldun, sejarah hanya berkisar pada pencatatan sederhana dari kejadian-kejadian tanpa ada pembedaan antara yang fakta dan hasil rekaan. Sebagai pendiri ilmu pengetahuan sosiologi, lbn Khaldun secara khas membedakan cara memperlakukan sejarah sebagai ilmu serta memberikan alasan-alasan untuk mendukung kejadian-kejadian yang nyata. Seorang kritikus Barat terkemuka mengatakan, "Tak ada satu pun dalam perbendaharaan sastra Kristen dari masa Abad Pertengahan yang pantas disejajarkan dengan sejarahnya lbn Khaldun dan tak satu pun sejarawan Kristen yang menulis sebuah versi dengan begitu gamblang dan tepat mengenai negara Islam."
Nenek moyang lbn Khaldun mungkin berasal dari golongan Arab Yaman di Hadramaut, tapi ia dilahirkan di Tunis pada tanggal 27 Mei 1332 M. Di situlah keluarganya menetap setelah pindah dari Spanyol Moor. Khaldun memiliki karier bermacam-macam pada masa mudanya. Secara aktif dia ambil bagian dalam kancah politik yang penuh intrik di kerajaan-kerajaan kecil di Afrika Utara. Secara bergantian dialaminya masa-masa menyenangkan atau pun celaka karena ulah penguasa, dan ada saat-saat di mana terpaksa ia bersembunyi di Granada yang jauh. Semangat revolusionernya tumbuh karena kemuakan akan politik yang kotor pada masa-masa itu sehingga membuatnya mundur sebentar selama kurang lebih empat tahun di pinggiran Kota Tunis. Di tempat itu ia menyelesaikan Muqaddimah, tahun 1377 M. Kemudian pindah ke Tunis untuk menyelesaikan karyanya yang monumental, Kitab al-l'bar (Sejarah Dunia), dengan perolehan bahan-bahan dari perpustakaan kerajaan. Setelah menjalani hidup penuh petualangan di Afrika Utara, pemikir besar ini kemudian berlayar ke negeri Mesir tahun 1382 M.
Sebelum ia menginjakkan kaki di tanah Mesir, ternyata karyanya sudah sampai terlebih dahulu di sana, karenanya ia disambut meriah oleh kalangan sastrawan di Kairo. Tidak lama kemudian, datang undangan untuk berceramah di Masjid al-Azhar yang tersohor itu, lalu diterima oleh Raja Mesir dan mengangkatnya sebagai Hakim Maliki. Tapi jabatan ini menimbulkan intrik dan persaingan di Istana sehingga terpaksa dilepaskan. Namun Raja mengangkatnya lagi sampai enam kali, meskipun setiap kali ia harus tergeser.
Di negerinya yang baru itu lbn Khaldun memperoleh kesempatan untuk bertemu dengan Tamerlane (Tmiurlenk) setelah Syria diserbu dan diadakan perjanjian perdamaian dengan Raja Mesir. Timurlenk terkesan sekali akan kepandaian dari kefasihan lbn Khaldun, tokoh yang naeninggal tahun 1406 M. lbn Khaldun telah memperoleh tempat tersendiri di antara para ahli filsafat sejarah. Sebelum dia, sejarah hanyalah sekadar deretan peristiwa yang dicatat secara kasar tanpa membedakan mana yang fakta dan mana pula yang bukan fakta. lbn Khaldun sangat menonjol di antara sejarawan lainnya, karena memperlakukan sejarah sebagai ilmu, tidak hanya sebagai dongeng. Dia menulis sejarah dengan metodenya yang baru untuk menerangkan, memberi alasan, dan mengembangkannya sebagai sebuah filsafat sosial. Ketika menerangkan tentang seni menulis sejarah, lbn Khaldun berkata dalam bukunya Muqaddimah, "Hanya dengan penelitian yang saksama dan penerapan yang terjaga baik kita bisa menemukan kebenaran serta menjaga diri kita sendiri dari kekhilafan dan kesalahan. Kenyataannya, jikalau kita hanya ingin memuaskan diri kita dengan membuat reproduksi dari catatan yang diwariskan melalui adat isdadat atau tradisi tanpa mempertimbangkan aturan-aturan yang muncul karena pengalaman, prinsip-prinsip yang mendasar dari seni memerintah, alam, kejadian-kejadian, dan budaya di suatu tempat atau pun hal-hal yang membentuk ciri masyarakat: jikalau kita tidak mau menimbang berbagai peristiwa yang terjadi jauh di masa lalu dengan perisdwa-peristiwa yang terjadi di depan mata kita; jikalau kita tidak mau membandingkan yang lalu dengan saat ini, maka akan sulit bagi kita untuk bisa menghindari kesalahan dan tersesat dari jalan kebenaran."

Sebagai pelopor sosiologi, sejarah filsafat, dan ekonomi politik, karya-karyanya memiliki keaslian (keorisinilan) yang menakjubkan. "Kitab al-l'bar" termasuk al-Taarif adalah buku sejarahnya yang monumental, berisi Muqaddimah serta otobiografinya. Bukunya dibagi dalam tiga bagian. Bagian pertamanya terkenal dengan sebutan Mukaddimah. Bagian ini membicarakan perihal masyarakat, asal-usulnya, kedaulatan, lahirnya kota-kota dan desa-desa, perdagangan, cara orang mencari nafkah, dan ilmu pengetahuan. Bagian ini merupakan bagian yang terbaik dari bukunya di mana si penulis sampai pada puncak kreativitasnya, meninjau subyek-subyek yang berbeda seperti ekonomi politik, sosiologi dan sejarah secara orisinil dan memikat. Beberapa hal yang dibicarakan dalam Muqadimah juga dibicarakan oleh pendahulu-pendahulunya. Akan tetapi lbn Khaldun membicarakannya dengan bentuk-bentuk yang lebih logis buat teori-teorinya.
Pernyataan Farabi mengenai asal-usul kota dan desa-desa hanya merupakan teori belaka, sedangkan lbn Khaldun melihatnya dari sudut pandangan sosial. Menurut lbn Khaldun, ilmu pengetahuan al-Umran atau sosiologi tidak pernah ada sebelumnya. Sosiologi hanya dibicarakan secara tidak mendalam dalam "Politik "-nya Aristoteles. Tulisan yang menarik dalam Mukadimah adalah teori tentang al-Asabiyah yang membicarakan perihal keningratan serta pengaruh-pengaruh garis keturunan di antara suku-suku nomad (pengembara).
Bagian ketiga, membicarakan negara dan kedaulatan serta merupakan isi terbaik dari buku ini. Dalam bagian ini si pengarang mengemukakan teori-teori politiknya yang maju, yang mempengaruhi karya-karya para pemikir politik terkemuka sesudahnya, seperti Machiavelli dan Vico. Karya Machiavelli, Pangeran, yang ditulis ketika masa pergolakan di Italia, seratus tahun kemudian, mirip sekali dengan Mukadimah. Dan mungkin sekali penulis Italia tersebut telah meminjam beberapa gagasan dari buku lbn Khaldun. Prof. Gumplowicz mengatakan, "Pada tingkat apa pun, prioritas haruslah diberikan pada ahli sosiologi Arab ini, yakni, yang berkenaan dengan pikiran yang diketengahkan Machiavelli kepada penguasa-penguasa dalam bukunya Pangeran, seratus tahun kemudian. Colosia berkata, "Jikalau orang Florence ini memberikan instruksi kepada kita mengenai seni memerintah rakyat, dia melakukannya sebagai seorang politikus yang berpandangan jauh. Tetapi orang Tunisia itu (lbn Khaldun) mampu menembus ke dalam fenomena sosial sebagai filsuf dan ahli ekonomi yang dalam ilmunya. Inilah sebuah fakta yang mendorong kita untuk melihat karya-karyanya sebagai seni, yang berpandangan jauh dan kritis, sesuatu yang sama sekali tidak pernah dikenal pada masa hidupnya itu."Kesukaan lbn Khaldun untuk selalu mengadakan penyelidikan itu diimbangi dengan bakatnya yang luar biasa. la menyimpulkan perihal "kualitas seorang penguasa" dengan kata-kata sebagai berikut, "Penguasa itu ada untuk kebaikan rakyatnya. Kebutuhan akan adanya penguasa itu timbul dari kenyataan bahwa manusia haruslah hidup bersama, dan tanpa seorang yang menjaga ketertiban, maka masyarakat akan pecah berantakan."
Bagian kedua Kitab-al-l'bar, terdiri dari empat jilid, yakni yang kedua, ketiga, keempat, dan kelima, membicarakan sejarah bangsa Arab dan orang-orang Muslim lainnya dan juga dinasti-dinasti pada masa itu, termasuk dinasti-dinasti Syria, Persia, Seljuk, Turki, Yahudi, Yunani, Romawi, dan Prancis. Karya sejarahnya yang sebenarnya mulai dari jilid kedua, yang membicarakan orang-orang Yahudi, Yunani, Romawi, dan Persia pada masa pra-lslam. Kedatangan Islam, kehidupan Nabi dan sejarah Khalifah ar-Rasyidun ditulis pada suplemen khusus jilid kedua. Jilid ketiga membahas secara mendetail kekhalifahan Umayyah dan Abbasiyah. Yang keempat berisi sejarah kaum Fadmiyah di Mesir dan orang-orang Moor di Spanyol sampai pada masa kekuasaan Seljuk, Perang Sabil, dan sejarah dinasti Mamluk di Mesir sampai pada akhir abad ke-8 Hijriyah. Sumber-sumber yang dipakai dalarn jilid ini mungkin bisa dilacak sampai pada karya-karya sejarah lbn Hasham, Mas'udi, dan Tabari.
Bagian ketiga Kitab-al-1'bar, terdiri dari dua jilid, yakni yang keenam dan ketujuh, dengan jelas membicarakan sejarah bangsa Barbar dan suku-suku tetangganya, serta berisi pula otobiografi si pengarang yang dinamakan Al-Taafi. Sejarah kaum Barbar menggambarkan secara terinci asal-usul mereka, kebesaran, kerajaan dan dinasti-dinasti di Afrika Utara. Dengan bekal pengetahuan yang diperoleh dari tangan pertama mengenai daerah tersebut serta penduduknya, si pengarang telah berhasil membicarakan pokok-pokok telaahnya itu dengan begitu hebat. Pembicaraannya sangat tepat dan faktual. lbn Khaldun telah memperkcil kehebatan prestasi orang Arab, baik dalam wilayah taklukannya maupun dalam ilmu pengetahuan. Di pihak lain dia besarkan "mutu" orang Barbar. Bagian keenam, merupakan bagian terbesar dari jilid yang ketujuh, membicarakan sejarah kaum Barbar.

Kitab-al-l'bar ditutup dengan beberapa bab mengenai kehidupan si pengarang dan dikenal dengan nama al-Taarfi (otobiografi. Riwayat hidup ini dimulai dengan kelahirannya dan diteruskan sampai tahun 797 Hijriyah). Ada kutipan lain dari al-Taarfi yang tersimpan baik di Mesir. Kutipan ini menceritakan kejadian-kejadian dalam hidupnya sampai beberapa bulan sebelum ajalnya tiba. lbn Khaldun telah menerapkan suatu metode yang lebih ilmiah dalam penyusunan otobiografi, terpisah dalam bab-bab tapi saling berhubungan satu sama lain.
Sebelum dia, otobiografi biasanya ditulis dalam bentuk buku harian berisi peristiwa-peristiwa yang tidak ada hubungannya satu sama lainnya. lbn Khaldun adalah yang pertama kali menulis otobiografi yang panjang tetapi sistematik. Para pendahulunya, seperti al-Khatib dan al-Suyuti menulis otobiografinya secara pendek, bersifat formal dan hambar. Sedang milik lbn Khaldun merupakan sebuah pengakuan jujur mengenai perbuatan-perbuatan maupun kesalahan-kesalahan dari sebuah pribadi yang dinamik, yang diketengahkan dengan bahasa yang amat menarik. Si pengarang telah menggambarkan kariernya dengan keterusterangan yang istimewa dan penuh kebebasan. Inilah yang menyebabkan mengapa otobiografinya menjadi karya paling menarik serta mengesankan. Kekhilafan moral bukanlah hal yang luar biasa dalam pribadi-pribadi yang besar, dan karena itu, jika dilihat prestasi mereka, secara keseluruhan tidaklah berarti. Al-Taarif mungkin bisa dengan leluasa dibandingkan dengan otobiografinya Benvenutti Cellini, seniman Italia terkernuka. Keduanya sama-sama terbuka.
Baru pada abad ke-19, setelah buku-bukunya diterjemahkan ke dalam pelbagai bahasa Eropa, baru memberi kemungkinan kepada orang Barat untuk mengakui kebesaran sejarawan ini dan menghargai orisinalitas pikiran-pikirannya. Dr. Boer menulis,"lbn Khaldun, tak pelak lagi, adalah orang pertama yang mencoba menerangkan dengan lengkap evolusi dan kemajuan suatu kemasyarakatan, dengan alasan adanya sebab-sebab dan faktor-faktor tertentu, iklim, alat produksi, dan lain sebagainya, serta akibat-akibatnya pada pembentukan cara berpikir manusianya dan pembentukan masyarakatnya. Dalam derap majunya peradaban, dia mendapatkan keharmonisan yang terorganisasikan dalam dirinya sendiri."
Dengan demikian, Barat yang di-"buka" sangatlah berutang budi pada orang Tunisia yang cendekia ini, karena bimbingan yang diberikannya dalam bidang sosiologi itu. Juga ekonomi serta sejarah telah membuka jalan bagi perkembangan berikutnya dari ilmu-ilmu tersebut. 


Tag : ,

Indahnya Persaudaraan

By : Unknown

Text Box: 2
Hendaknya kita melihat hal-hal yang dicontohkan oleh Rasulullah. Seperti pada saat beliau mempersatukan kaum Muhajirin dan Anshar. Beliau membangun lima azas, yaitu :
Pertama adalah Al-Ikha (persaudaraan). Rasulullah saw menegakkan masyarakat Islam atas dasar persaudaraan yang kokoh dan kuat. Karenanya kaum muslimin itu bersaudara.
Dalam Islam, persaudaraan tidak mengenal batas-batas teritorial, geografis, suku, etnis, ras, maupun warna kulit.  Ppersaudaraan dalam Islam senantiasa mengikat dan mempersatukan tujuan serta memperkuat barisan, mengajak kepada kerjasama, gotong royong, bahu membahu atas dasar kebaikan dan kasih sayang.
Kedua, Al-Musaawaah (persamaan derajat). Rasul Saw menegakkan masyarakat di atas kaidah persamaan yang sempurna antar umat manusia, bukan hanya di antara umat Islam, tapi juga di antara elemen masyarakat di luar komunitas Islam. Tidak ada kelebihan antara seseorang dengan lainnya, tidak ada kelebihan dan keistimewaan antara si kulit putih dengan si kulit hitam, tidak ada kelebihan antara orang arab dengan bukan arab.
Ketiga, Al-Ta`aawun (Saling tolong-menolong). Rasulullah Saw mengetengahkan asas kehidupan masyarakat setelah hijrah atas sikap tolong-menolog. Tolong menolong tersebut untuk kebaikan dan keutamaan, menjauhi hal yang haram, membasmi kemunkaran yang bercokol, dan mengenyahkan kebatilan serta kemusyrikan, menjaga bangunan tubuh masyarakat Islam dari penyakit-penyakit masyarakat yang bisa membawa pada kehancuran dan bercerai-berai.
Keempat, Al-Tasamuh (toleransi). Masyarakat Islam ditegakkan atas dasar toleransi dalam makna dan cakupan yang luas. Islam menetapkan toleransi dan penghormatan terhadap keyakinan dan kepercayaan umat lain, serta tidak seorang pun yang dapat memaksakan kepercayaan dan agama Islam pada orang lain selaras dengan firman Allah:
Text Box: 3“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); telah jelas jalan yang benar dari jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Qs. Al-Baqarah: 256)
Salah satu fenomena yang cukup menghebohkan dunia Islam saat ini adalah adanya sekelompok umat yang aktif mengkafirkan kelompok lainnya. Mereka memandang bahwa orang-orang yang ada di luar kelompoknya, sebagai kafir, murtad, dan keluar dari Islam.
Setiap kali berbeda pendapat dengan orang lain, mereka dengan mudah menyerang lawan bicaranya itu dengan julukan kafir. Seolah-olah di dunia ini hanya dirinya saja yang berhak menganut agama Islam, sedangkan orang lain sangat rentan untuk menjadi kafir.
Maka dengan semangat hijrah, kita dididik untuk menjadi umat yang toleran dalam perbedaan pendapat dan pandangan, tidak mudah menjatuhkan vonis kafir, bid`ah, dan syirik kepada pihak lain sesama umat Islam.
Kelima, Al-A`dalah (keadilan). Rasulullah saw menegakkan masyarakat Islami atas dasar keadilan yang luas, baik terhadap kawan maupun lawan, keadilan yang tidak pandang bulu, pangkat dan kedudukan.
Keadilan yang dibangun oleh Rasul adalah keadilan yang memberikan hak sesuai porsinya; keadilan yang memandang kaum lemah itu kuat karena ada hak yang harus diterimanya dan memandang orang-orang kuat yang merampas dan menginjak-injak haknya orang lain itu lemah. Suara keadilan telah digemakan oleh Allah:
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (Qs. An-Nahl: 90)
Text Box: 4Allah telah menyuruh kita berbuat adil, tidak cukup dengan adil saja, namun dengan keadilan itu, kita harus berbuat kebajikan. Keadilan yang menjadi asas pembangunan dan penyemaian nilai-nilai spiritual, moral, dan sosial dari peristiwa hijrah meniscayakan kesejajaran seseorang di hadapan Allah sehingga kehidupan umat Islam menjadi sentosa karenanya.
Dengan kekuatan asas yang dipancangkan oleh Rasulullah, lengkaplah unsur-unsur yang diperlukan bagi terbentuknya masyarakat yang beriman, bertakwa, bertauhid, yang berdiri gagah di atas puing-puing reruntuhan Jahiliyah. Masyarakat yang sanggup menghadapi gelombang-gelombang zaman dalam sejarah umat manusia. Masyarakat itu telah tiada, namun misi kebenaran Allah, Islam, dan tugas sejarah yang pernah diembannya tak pernah hilang.
Yang pasti adalah masa kehidupan umat manusia akan cerah ceria bila kemunkaran dan kebatilan telah sirna. “Dan katakanlah bila kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.” (Qs. Al-Isra: 81)
Inilah beberapa azas yang dibangun oleh Rasulullah dan sangat patut kita contoh agar terciptanya kehidupan yang aman dan rukun. Bagi mereka yang selalu menyambung silaturrahmi akan dipanjangkan usianya. Adalah sangat logis memerlukan pemahaman dan persepsi yang berbeda. Benar bahwa umur manusia telah dibatasi oleh Allah, dana tidak ada seorang pun yang mampu mengubah kehendak Allah. Akan tetapi dengan banyaknya silaturrahmi, maka perbuatan baik kepada sesama yang akan mendatangkan pahala, tentunya akan terus terjalin.
            Dengan upaya membangun persaudaraan atau silaturrahmi, maka akan menumbuhkan rasa kasih sayang antar sesama serta menumbuhkan gairah hidup tersendiri. Sehingga, apabila terjadi problem-problem tertentu, dengan banyaknya pikiran dan tenaga yang disatukan, tentu segala problematika dengan mudah akan terselesaikan.
Text Box: 5DAFTAR PUSTAKA

Annelies Aya Latief.(2012).'Makalah' Persaudaraan dalam Islam.[online]. Tersedia: http://anneliesayalatief.blogspot.com/2012/01/makalah-persaudaraan-dalam-islam_9042.html [16 Agustus 2014].
Tag : ,

Excellent Showcase Sociology Education 2012

By : Unknown

Bandung, Kamis 19/06/14.
P
agi itu mahasiswa Prodi Pendidikan Sosiologi angkatan 2012 terlihat sangat sibuk sekali. Ada yang mondar-mandir entah apa yang dicari, ada yang asik dengan makeup nya, dan ada pula yang asik mendekorasi panggung auditorium Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia. Rupa nya mereka sedang mempersiapkan untuk menggelar Showcase Metode Pembelejaran Sosiologi. Showcase ini digelar atas salah satu tugas dari Mata Kuliah Pembelajaran Sosiologi. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa prodi pendidikan sosiologi angkatan 2012 yang terdiri dari dari dua kelas dan dibagi kedalam delapan kelompok.
Semula acara akan digelar tepat pukul 08.00 WIB, namun karena persiapan yang memakan waktu cukup lama dan akhirnya acara digelar pukul 09.00 WIB. Acara ini dimoderatori oleh Bapak Prof. Dr. H. Dasim Budimansyah, M.Si. dan dihadiri Ibu Ketua Prodi Siti Komariah, M.Si. Ph.D. serta Ibu Dra. Wilodati, M.Si. sebagai Juri 1 dan Bapak Supriyono sebagai Juri 2, serta Bapak Trisna sebagai pengamat. Tidak sedikit pula mahasiswa prodi pendidikan sosiologi angkatan 2013 dan 2011 yang ikut berpartisipasi sebagai penonton.
Masalah yang dikaji oleh kelompok A adalah “Permasalahan Transpotasi Umum di Bandung” dan lebih spesifikasikan kepada permasalahan bus Damri, sedangkan kelompok B mengkaji “Jajanan Ala Barat” dan lebih spesifik lagi kepada perbandingan antara makanan modern dan makanan tradisional. Moderator pun menjelaskan prosedur penampilan Showcase, yakni kelompok portofolio satu menjelaskan latar belakang masalah, kelompok portofolio dua menjelaskan kebijakan, kelompok portofolio tiga menjelaskan kebijakan pendukung, dan kelompok portofolio empat menjelaskan actions plan.
Kelompok A menyoroti permasalahan yang terjadi di dalam bus damri, yakni pelecehan seksual, pencopetan, dan bus damri yang berhenti semaunya yang menyebabkan kemacetan serta asap yang ditimbulkan damri mengganggu kendaraan sekitarnya. Kebijakan yang diambil dari permasalahan ini adalah peremajaan bus damri, pengujian emisi, dan pemberhentian damri yang sudah tua dan kebijakan ini didukung oleh Peraturan Menteri Lingkungan hidup yang mewajibkan uji emisi kendaraan minimal lima tahun sekali. Dan di akhiri dengan action plan yaitu dengan mengumpulkan tanda tangan mahasiswa dan masyarakat dan akan disampaikan kepada pemerintah, namun terganjal dengan situasi.
Kelompok B menyoroti permasalahan yang terjadi terhadap budaya masyarakat kita yang lebih senang dengan jajanan luar negeri (modern) dibandingkan jajanan asli Indonesia dan ini dapat menimbulkan krisis identitas dan jajanan asli Indonesia akan diklaim oleh Negara lain. Kebijakan yang diambil adalah pensosialisasian jajanan tradisional kepada anak-anak usia dini guna menumbuhkan kecintaan terhadap jajanan asli Indonesia. Action plan nya yakni dengan melakukan observasi ke SMP dan SMA menanyakan dan mengenalkan makanan asli Indonesia.
Acara ini kedatangan tamu istimewa seorang dosen dari Kentaki University, Amerika beliau pun memuji dengan berkata “Excellent” ketika berdialog dengan ketua prodi.Acara ini pun  dikemas menarik dengan adanya yel-yel dan tarian-tarian dari masing-masing kelompok serta dengan adanya tanya jawab  antara kelompok dan dewan juri dan di akhiri dengan sebuah ilustrasi drama dari tiap-tiap kelompok besar.
Di akhir acara dewan juri pun mengumumkan pemenangnya yaitu, Juara I kelompok besar di raih oleh kelompok A dan otomatis kelompok B menjadi juara II. Serta juara I kelompok kecil diraih oleh penyaji 1 kelompok A, Juara II diraih oleh penyaji 3 kelompok A, dan Juara III diraih oleh penyaji 2 kelompok B.
Acara ini pun berkahir dan di akhiri dengan berfoto bersama, dan tentunya acara ini menjadi inspirasi untuk mahasiswa prodi pendidikan sosiologi 2013 karena mereka pun akan menghadapi mata kuliah yang sama.
Tag : , ,

Sholat Fardu Dan Sunnah Yang Dicontohkan Oleh Syeh Mursyid Tqn Suryalaya

By : Unknown
Sholat Fardu Dan Sunnah Yang Dicontohkan Oleh Syeh Mursyid Tqn Suryalaya

AMALAN SEKITAR PUKUL 02.00 DINIHARI :
  1. Mandi Taubat
  2. Shalat Syukrul Wudlu 2 Raka’at (setelah berwudu sebelum kering anggota wudlu)
  3. Shalat Tahiyyatal Masjid 2 Raka’at
  4. Shalat Taubat 2 Raka’at
  5. Shalat Hajat 2 Raka’at
  6. Shalat Tahajjud 6 Raka’at
  7. Shalat Tasbih 4 Raka’at
  8. Shalat Witir 3 Raka’at
  9. Dzikir Jahar

AMALAN SETELAH ADZAN SHUBUH :
  1. Shalat Sunat Subuh 2 Raka’at
  2. Shalat Lidat’il Bala 2 Raka’at
  3. Shalat Fardlu Subuh 2 Raka’at
  4. Dzikir Jahar

AMALAN SETELAH TERBIT MATAHARI :
  1. Shalat Isroq 2 Raka’at
  2. Shalat Isti’adah 2 Raka’at
  3. Shalat Istkharoh 2 Raka’at
  4. Dzikir Jahar

AMALAN SEKITAR JAM 9 PAGI :
  1. Shalat Dhuha 2 Raka’at
  2. Shalat Kifaratul Bauli 2 Raka’at
  3. Dzikir Jahar

AMALAN SETELAH ADZAN ZHUHUR :
  1. Shalat Qobliyah Zhuhur 2 Raka’at
  2. Shalat Fardlu Zhuhur 4 Raka’at
  3. Dzikir Jahar
  4. Shalat Ba’diyah Zhuhur 2 Raka’at

AMALAN SETELAH ADZAN ASHAR :
  1. Shalat Sunnat Ashar 2 Raka’at
  2. Shalat Fardlu Ashar 4 Raka’at
  3. Dzikir Jahar

Masih Perlukah Ujian Nasional?

By : Unknown

Masih Perlukah Ujian Nasional?

 oleh : Febrriant Musyaqori Ramdani
Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematis-sistemik selalu bertolak dari sejumlah landasan serta pengindahan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu. Beberapa landasan pendidikan tersebut adalah landasan filosofis, sosiologis, dan kultural, yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan. Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan untuk mnjemput masa depan. Pendidikan nasional adalah suatu sistem pendidikan yang berdiri diatas landasan dan dijiwai oleh filsafah hidup suatu bangsa dan tujuanya bersifat mengabdi kepada kepentingan dan cita-cita nasional bangsa. Pendidikan nasional adalah suatu usaha untuk membimbing para warga Negara Indonesia menjadi pancasila, yang berpribadi, berdasarkan akan kebutuhan berkesadaran akan kebutuhan berkesadaran masyarakat dan mampu membudayakan alam sekitar. Landasan-landasan pendidikan tersebut adalah filosofis, kultural, psikologis, serta ilmiah dan teknologi.
Di dalam pembukaan undang-undang dasar tahun 1945 disebutkan bahwa tujuan nasional Indonesia adalah “……mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia…”. Tentu cita-cita
Tag : ,

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL MEMBANGUN KOMUNIKASI YANG IDEAL DI TENGAH PLURALISME

By : Unknown
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL MEMBANGUN KOMUNIKASI YANG IDEAL DI TENGAH PLURALISME
 
Oleh : Febriant Musyaqori Ramdani_Pendidikan Sosiologi UPI 2013

Komunikasi adalah dimana seseorang atau sekelompok orang menyampaikan suatu pesan tertentu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata ‘komunikasi’ memiliki dua pengertian, yakni : 1 pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami; hubungan; kontak; 2 perhubungan;
 
- dua arah komunikasi yang komunikan dan komunikatornya di satu saat bergantian memberikan informasi;
- formal komunikasi yang memperhitungkan tingkat ketepatan, keringkasan, dan kecepatan komunikasi;
- massa penyebaran informasi yang dilakukan oleh suatu kelompok sosial tertentu kepada pendengar atau khalayak yang heterogen serta tersebar di mana-mana;
- sosial komunikasi antarkelompok sosial dalam masyarakat.
Tag : ,

Tuhan, Berikanku Satu Unit Laptop

By : Unknown


Oleh : Febriant Musyaqori Ramdani
Pendidikan Sosiologi 2013 - 1307666
Di sebuah desa yang terpencil di Jawa Barat itulah tempat tinggalku, desa yang masih asri dan kental dengan budaya gotong-royong dan solidaritas yang sangat dijunjung tinggi. Desa Cipada namanya, Cipada adalah sebuah desa di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat termasuk desa yang masih kurang di dalam infrastruktur pendidikannya. Aku tinggal di sini kurang lebih sudah 10 tahun lamanya, karena awalnya aku dan keluarga ku adalah pindahan dari Cicalengka, karena orangtua ku mengikuti nenek dan kakek ku. Aku adalah anak ke tiga dari lima bersaudara. Keluarga ku termasuk keluarga yang kurang mampu dari segi ekonomi. Di sekolah dasar aku tidak begitu pandai dalam segi akdemik, pernah aku di  kelas tiga SD
Tag : ,

Untukmu Ibu

By : Unknown


Untukmu Ibu
*)
            “Bu.. lapar, kakak ingin makan.” Rengek Rina. “Sabar dulu sayang, ibu mau nyari dulu uangnya buat kita makan sabar ya sayang.” Ibunya menjawab dengan suara lirih. Tak lama kemudian datanglah adik Rina yaitu Raka,  ia baru pulang dari  sekolahnya  “Bu... Ibu... ade lapar bu dari kemarin ade belum makan, ade ingin makan buuu.” Dengan suara yang begitu lirih ibunya menenangkan kedua anaknya yang sedari kemarin belum makan apapun hanya minum air, itupun air yang dimasak dengan menggunakan  tungku  kayu bakar. Begitulah  keseharian keluarga ibu Tuti seorang janda tua yang ditinggal suaminya karena kecelakaan.
            Ibu Tuti adalah seorang janda tua yang tinggal di gubuk reyot hasil swadaya dari masyarakat yang merasa iba dengan nya, gubuk itu terletak di kaki gunung burangrang di salah satu Desa di Kabupaten Bandung Barat. Sehari-hari beliau bekerja serabutan, kadang beliau bekerja sebagai pembantu rumah tangga, buruh kebun, kuli, dan pekerjaan yang lainnya yang seukuran dengan pendidikannya yaitu tamat SD. Beliau amat gigih bekerja demi anak-anaknya tetap makan dan bersekolah setinggi-tingginya, karena bagi beliau pendidikan adalah yang paling utama. Beliau berpikir bahwa dengan pendidikan yang tinggi
Tag : ,

Cintaku Bertepuk Sebelah Tangan

By : Unknown
dari sejak dahulu aku mencintaimu
dari sejak itu pun aku suka padamu
maka semjak itu aku selalu mengharapkan mu
berharap agar cinta ku di balas oleh mu


oh..tetapi engkau tak membalas cinta ku
mengapa kau tak membalas cinta ku ini?
apakah aku ini tak pantas untyk di cinta mu
mungkin kau sudah punya kekasih

apakah ini namanya cinta
cinta ku yang sangat semu
dan cinta ku yang bertepuk sebelah tangan
sangat tragis kisah cinta ku

Tag : ,

Mengejar Cinta Sejati

By : Unknown
Kulihat mentari dipagi hari
sinarnya terasa hangat sekali
di pagi hari yang cerah ini
ku duduk seorang diri
tanpa ditemani seorang pujaan hati

mungkin ini memang jalan takdirku
takdirku yang sangat menyedihkan ini
tetapi ku sadar aku harus terbangun dari tidurku
dan menggapai mimpi ini, meski tak mungkin ku gapai lagi
Tag : ,

- Copyright © Yan_Mu_Ra - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -