Popular Post

Archive for Maret 2012

PENGERTIAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL

By : Unknown

1. Furnivall
Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain di dalam suatu satu kesatuan politik.

2. Clifford Gertz
Masyarakat multikultural adalah merupakan masyarakat yang terbagi dalam sub-sub sistem yang kurang lebih berdiri sendiri dan masing-masing sub sistem terkait oleh ikatan-ikatan primordial.

3. Nasikun
Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat bersifat majemuk sejauh masyarakat tersebut secara setruktur memiliki sub-subkebudayaan yang bersifat deverseyang ditandai oleh kurang berkembangnya sistem nilai yang disepakati oleh seluruh anggota masyarakat dan juga sistem nilai dari satu-kesatuan sosial, serta seringnya muncul konflik-konflik sosial.

Ciri-Ciri Masyarakat Multikultural
Pernahkah kamu mendengar istilah multikultural? Istilah multikultural
akhir-akhir ini mulai diperbincangkan di berbagai kalangan berkenaan dengan merebaknya konflik etnis di negara ini.
Multikultural yang dimiliki Indonesia dianggap faktor utama terjadinya
konflik. Konflik berbau sara yaitu suku, agama, ras, dan antar golongan yang terjadi di Aceh, Ambon, Papua, Kupang, Maluku dan berbagai daerah lainnya adalah realitas yang dapat mengancam integrasi bangsa di satu sisi dan membutuhkan solusi konkret dalam penyelesaiannya di sisi lain. Hingga muncullah konsep multikulturalisme. Multikulturalisme dijadikan sebagai acuan utama terbentuknya masyarakat
multikultural yang damai. Lantas, apa itu multikultural dan multikulturalisme?
masyarakat kultural dapat diartikan sebagai berikut.
a.            Pengakuan terhadap berbagai perbedaan dan kompleksitas
kehidupan dalam masyarakat.
b.            Perlakuan yang sama terhadap berbagai komunitas dan budaya,
baik yang mayoritas maupun minoritas.
c.            Kesederajatan kedudukan dalam berbagai keanekaragaman dan
perbedaan, baik secara individu ataupun kelompok serta budaya.
d.            Penghargaan yang tinggi terhadap hak-hak asasi manusia dan
saling menghormati dalam perbedaan.
e.            Unsur kebersamaan, kerja sama, dan hidup berdampingan secara
damai dalam perbedaan.

Faktor Penyebab Multikultural di Indonesia
Merupakan suatu kenyataan yang tidak bisa ditolak bahwa negara
Indonesia terdiri atas berbagai kelompok etnis, budaya, agama, dan lain-lain. Oleh karena itu, bangsa Indonesia disebut sebagai masyarakat multikultural yang unik dan rumit. Tahukah kamu apa yang menyebabkannya? Pada dasarnya terdapat banyak faktor yang menyebabkan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat multikultural dan multiras.
Faktor-faktor tersebut antara lain:
1.    Faktor Sejarah Indonesia
Di mata dunia, Indonesia adalah negeri yang kaya dan subur. Segala sesuatu yang diperlukan semua bangsa tumbuh di Indonesia. Misalnya, palawija dan rempahrempah.
Oleh karena itu, Indonesia menjadi negeri incaran bagi bangsa lain. Sejak tahun 1605 bangsa Indonesia telah dikunjungi oleh bangsa-bangsa lain yaitu Portugis, Belanda, Inggris, Cina, India, dan Arab. Kesemua bangsa tersebut datang dengan maksud dan tujuan masing-masing. Oleh karena itu, mereka tinggal
dan menetap dalam jangka waktu yang lama. Kondisi ini menjadikan Indonesia memiliki struktur ras dan budaya yang makin beragam.
2.    Faktor Geografis
Apabila dilihat secara geografisnya Indonesia berada di jalur persilangan transportasi laut yang ramai dan strategis. Karenanya banyak bangsa-bangsa pedagang singgah ke Indonesia sekadar untuk berdagang. Bangsa-bangsa tersebut seperti Arab, India, Portugis, Spanyol, Inggris, Jepang, Korea, Cina, Belanda, Jerman, dan lain-lain. Kesemua bangsa tersebut mempunyai struktur
budaya yang berbeda-beda. Persinggahan ini mengakibatkan masuknya unsur budaya tertentu ke negara Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari masuknya bahasa Inggris, bahasa Belanda, agama Islam, Nasrani, Hindu, dan Buddha.
3.    Faktor Bentuk Fisik Indonesia
Apabila dilihat dari struktur geologinya, bangsa Indonesia terletak di pertemuan tiga lempeng benua besar. Hal ini menjadikan Indonesia berbentuk negara kepulauan yang terdiri atas ribuan pulau. Masing-masing pulau mempunyai karakteristik fisik sendiri-sendiri. Untuk mempertahankan hidup, masyarakat di
masing-masing pulau mempunyai cara yang berbeda-beda, sesuai dengan kondisi fisik daerahnya. Oleh karena itu, masing-masing pulau juga mempunyai perkembangan yang berbeda-beda pula. Teknologi, budaya, seni, bahasa mereka pun berbeda-beda yang akhirnya membentuk masyarakat multikultural.
4.    Faktor Perbedaan Struktur Geologi
Sebagaimana telah diungkapkan di atas bahwa pada dasarya Indonesia terletak di antara tiga pertemuan lempeng, yaitu lempeng Asia, Australia, dan Pasifik. Kondisi ini menjadikan Indonesia mempunyai tiga tipe struktur geologi yaitu tipe Asia dengan struktur geologi Indonesia Barat, tipe peralihan dengan zona
geologi dengan struktur geologi Indonesia Tengah, dan tipe Australia dengan struktur geologi Indonesia Timur. Perbedaan inilah yang mengakibatkan adanya perbedaan ras, suku, jenis flora dan faunanya.


Penyebab Terciptanya Masyarakat Multikultural
Pada dasarnya semua bangsa di dunia bersifat multikultural. Adanya masyarakat multikultural memberikan nilai tambah bagi bangsa tersebut. Keragaman ras, etnis, suku, ataupun agama menjadi karakteristik tersendiri, sebagaimana bangsa Indonesia yang unik dan rumit karena kemajemukan suku bangsa, agama, bangsa, maupun ras. Masyarakat multikultural Indonesia adalah sebuah masyarakat yang berdasarkan pada ideologi multikulturalisme atau Bhinneka Tunggal Ika yang multikultural, yang melandasi corak struktur masyarakat Indonesia pada tingkat nasional dan lokal. Berkaca dari masyarakat multikultural bangsa Indonesia, kita akan mempelajari penyebab terbentuknya masyarakat multikultural.
Cobalah perhatikan peta Indonesia! Setelah melihatnya apa yang ada dalam benakmu? Terlihat Indonesia, sebagai sebuah negara yang kaya akan khazanah budaya. Beribu-ribu pulau berjajar dari ujung barat sampai ujung timur, mulai dari Sumatra hingga Papua. Setiap pulau memiliki suku bangsa, etnis, agama, dan ras masing-masing.
Keadaan inilah yang menjadikan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat multikultural. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika bisa jadi merupakan sebuah ”monumen” betapa bangsa yang mendiami wilayah dari Sabang sampai Merauke ini memang merupakan bangsa yang majemuk, plural, dan beragam. Majemuk artinya terdiri atas beberapa bagian yang merupakan kesatuan, plural artinya lebih dari satu, sedangkan beragam artinya berwarna-warni. Bisa kamu bayangkan bagaimana wujud bangsa Indonesia. Mungkin dapat diibaratkan sebagai sebuah pelangi. Pelangi itu akan kelihatan indah apabila beragam unsur warnanya bisa bersatu begitu pula dengan bangsa kita. Indonesia akan menjadi bangsa yang damai dan sejahtera apabila suku bangsa dan semua unsur kebudayaannya mau bertenggang rasa membentuk satu kesatuan. Kita mencita-citakan keanekaragaman suku bangsa dan perbedaan kebudayaan bukan menjadi penghambat tetapi perekat tercapainya persatuan Indonesia. Namun, kenyataan membuktikan bahwa tidak selamanya keanekaragaman budaya dan masyarakat itu bisa menjadikannya pelangi. Keanekaragaman budaya dan masyarakat dianggap pendorong utama munculnya persoalan-persoalan baru bagi bangsa Indonesia. Contoh keanekaragaman yang berpotensi menimbulkan permasalahan baru sebagai berikut.
1.     Keanekaragaman Suku Bangsa
Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang memiliki kekayaan budaya yang luar biasa banyaknya. Yang menjadi sebab adalah keberadaan ratusan suku bangsa yang hidup dan berkembang di berbagai tempat di wilayah
Indonesia. Kita bisa membayangkan apa jadinya apabila masing-masing suku bangsa itu mempunyai karakter, adat istiadat, bahasa, kebiasaan, dan lain-lain. Kompleksitas nilai, norma, dan kebiasaan itu bagi warga suku bangsa yang bersangkutan mungkin tidak menjadi masalah. Permasalahan baru muncul ketika
suku bangsa itu harus berinteraksi sosial dengan suku bangsa yang lain. Konkretnya, apa yang akan terjadi denganmu saat harus bertemu dan berkomunikasi dengan temanmu yang berasal dari suku bangsa yang
lain?
2.     Keanekaragaman Agama
Letak kepulauan Nusantara pada posisi silang di antara dua samudra dan dua benua, jelas mempunyai pengaruh yang penting bagi munculnya keanekaragaman masyarakat dan budaya. Dengan didukung oleh potensi sumber alam yang melimpah, maka Indonesia menjadi sasaran pelayaran dan perdagangan dunia. Apalagi di dalamnya telah terbentuk jaringan perdagangan dan pelayaran
antarpulau. Dampak interaksi dengan bangsa-bangsa lain itu adalah masuknya beragam bentuk pengaruh agama dan kebudayaan. Selain melakukan aktivitas perdagangan, para saudagar Islam, Hindu, Buddha, juga membawa dan menyebarkan ajaran agamanya. Apalagi setelah bangsa Barat juga masuk dan terlibat di dalamnya. Agama-agama besar pun muncul dan berkembang di Indonesia, dengan jumlah penganut yang berbeda-beda. Kerukunan antarumat beragama menjadi idam-idaman hampir semua orang, karena tidak satu agama pun yang mengajarkan permusuhan. Tetapi, mengapa juga tidak jarang terjadi konflik atas nama agama?
3.     Keanekaragaman Ras
Salah satu dampak terbukanya letak geografis Indonesia, banyak bangsa luar yang bisa masuk dan berinteraksi dengan bangsa Indonesia. Misalnya, keturunan Arab, India, Persia, Cina, Hadramaut, dan lain-lain. Dengan sejarah, kita bisa merunut bagaimana asal usulnya.

Bangsa-bangsa asing itu tidak saja hidup dan tinggal di Indonesia, tetapi juga mampu berkembang secara turun-temurun membentuk golongan sosial dalam masyarakat kita. Mereka saling berinteraksi dengan penduduk pribumi dari waktu ke waktu.
Bahkan ada di antaranya yang mampu mendominasi kehidupan perekonomian nasional. Misalnya, keturunan Cina. Permasalahannya, mengapa sering terjadi konflik dengan orang pribumi?

Upaya Pencegahan Munculnya Masalah Keragaman Suku Bangsa
Keragaman suku bangsa merupakan sesuatu yang berharga dan mempunyai nilai tambah di mata dunia. Hal inilah yang menjadi dasar pijakan dalam mengatasi dan menyelesaikan permasalahan yang muncul sebagai akibat keanekaragaman.
Oleh karena itu, beberapa macam upaya dan tindakan-tindakan dilakukan untuk mencegah munculnya masalah keragaman suku bangsa. Upaya-upaya tersebut antara lain: 
1.     Melakukan Penyatuan Ras, Suku, dan Agama Dalam proses integration atau pembauran setiap ras, suku, dan agama menyatu menjadi satu keseluruhan yang tidak dapat dibedakan. Pembauran ras, suku, dan agama dapat berlangsung manakala terjadi hubungan yang semakin efektif di antara mereka. Apabila melihat kondisi Indonesia yang penuh keanekaragaman, proses ini sangat diperlukan. Namun, perlu diketahui bersama bahwa dalam pembauran diperlukan sikap
kearifan, yaitu tidak memandang perbedaan yang ada, mengutamakan keutuhan bangsa di atas kepentingan kelompok serta memberi kesempatan adanya penyatuan dengan perkawinan multiras, multisuku, dan multiagama yang sesuai dengan hak asasi manusia. Melalui proses ini perbedaan-perbedaan yang ada dapat bersatu dalam satu kesatuan yang damai. Namun, tidak dapat dimungkiri
pencapaian proses ini diperlukan suatu perjuangan yang keras yang mendatangkan sikap pro dan kontra dari masyarakat. Akan tetapi, jika semuanya dilandasi sikap cinta damai, maka dapat dipastikan proses penyatuan mudah dan dapat terjadi.
2.     Menumbuhkan Sikap Nasionalisme Kesulitan hidup dan semakin rendahnya rasa nasionalisme di kalangan orang Indonesia, jelas mampu menumbuhkan dan
memunculkan permasalahan yang semakin rumit. Oleh karena itu, sikap nasionalisme perlu ditumbuhkan. Pada dasarnya nasionalisme merupakan fondasi untuk terciptanya suatu bangsa yang berdaulat baik ke dalam maupun ke luar sekaligus jaminan hidup suatu bangsa di mata dunia. Dengan sikap nasionalisme maka hambatan Indonesia untuk bersatu semakin menipis. Paham Barat yang dapat memicu munculnya konflik sosial ditangkis dengan rasa nasionalisme. Selain itu, rasa cinta tanah air yang ditumbuhkan melalui nasionalisme menjadikan seseorang tidak rela apabila tanah airnya terkoyak oleh adanya konflik, sehingga ia akan menjaga kesatuan yang ada dengan menghormati dan menghargai keanekaragaman.
3.     Mengembangkan Sikap Toleransi Dalam mencegah permasalahan akibat keanekaragaman, sikap toleransi antarperbedaan yang ada sangat diperlukan. Lantas, apa yang dimaksud dengan toleransi? Toleransi itu berasal dari kata tolerare yang berarti menahan diri, bersikap sabar, dan membiarkan orang berpendapat lain. Bisa juga berarti berlapang dada terhadap orang-orang yang berlainan aliran. Orang yang toleran adalah orang yang bersikap menghargai pendirian, kepercayaan, atau perilaku yang berbeda bahkan bertentangan dengan pendiriannya sendiri. Yang menjadi dasar sikap ini adalah perwujudan dan penghargaan hak asasi dari manusia yang lain. Sikap toleransi itu merupakan kunci dalam kehidupan masyarakat yang multikultur. Mengapa? Masing-masing warga masyarakat tentu mempunyai perilaku dan latar belakang sosial budaya yang beragam. Apa jadinya apabila kita tidak toleran dengan keragaman itu? Itu baru menyangkut sebuah masyarakat, belum menyangkut kehidupan
berbangsa kita yang multietnis, multiras, dan multikultural. Kita tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi, seandainya sikap ini tidak kita temukan dalam diri warga suku bangsa-suku bangsa di Indonesia.
4.     Membuka Forum Komunikasi Lintas Suku, Ras, dan Agama Forum komunikasi lintas suku, ras, dan agama dalam masyarakat multkultural seperti bangsa Indonesia sangat diperlukan sebagai sarana pembentukan hubungan. Forum-forum komunikasi ini bersifat universal seperti OSIS, karang taruna, KNPI, sekolah-sekolah umum, serta organisasi-organisasi yang lain. Dalam forum seperti ini segala orang dari berbagai suku, adat, etnis, ras, dan agama dipersatukan
serta menjalin hubungan erat. Oleh karena itu, perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat dapat diminimalisasi. Dengan begitu, permasalahan akibat keragaman dapat dicegah sedini mungkin.

Tag : ,

- Copyright © Yan_Mu_Ra - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -